Biarkan jari jemari menari, padahal yang ngatur kan otak wkwkwk. Kadang suka bingung apa yang mau ditulis hari ini, tapi kalo mau jadi
penulis kan harus banyakin nulis setiap hari. Gimana ceritanya harus nulis apa yang sebenernya gatau apa yang mau ditulis, tuh kan ribet. Katanya biarkan jari jari ini yang akan menulis, nyatanya otak juga harus ngasih tau jari harus nulis apa.
Dikira gampang melihat sesuatu yang dilakukan orang lain, nyatanya gak segampang itu. Tapi bagaimanapun, Gua harus tetap menulis. Terus belajar gimana caranya nulis dengan baik dengan cara banyak baca. Nanti sajalah nulisnya, nanti sajalah, belum baca. Nanti sajalah bikin podcastnya, nanti saja, belum dengar.
Nanti sajalah terus setiap hari selama hidup, nanti juga gua akan nyesal. Ya, menyesal karena menganggap belum pantas, karena belum mengerjakan sesuatu yang membuatnya pantas. Padahal dari lahir Gua udah banyak baca bacaan, udah banyak mendengar perkataan orang. Berbagi saja dari apa yang sudah gua dapatkan, dan perbanyak lagi pengetahuan.
Sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil, sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit. Bukankah itu sering gua denger? dari TK bahkan, yang ketika itu gua membayangkan benda yang ditumpuk sedikit-dikit dan akan menjadi bukit.
Gua bukan orang yang jago / ahli dalam menulis, apalagi dalam berbicara. Tapi gua mau belajar, biar salah namun tetap berproses mengurangi kesalahan. Berbagi tidak harus tentang sesuatu besar yang terlihat berharga, tapi bisa dengan sesuatu kecil yang mungkin tidak terlihat berharga. Misal, tersenyum saat menyapa teman?.
Ingin gua bisa konsisten mengerjakan kebaikan yang gua mau, tapi tetap saja banyak halangan yang berasal dari diri gua sendiri. Sulit, namun jangan sampai menyesal di kemudian hari. Karena menyesal tidak pernah terjadi sekarang.