Baca tulisan ini, ingat tujuan, lihat apa yang sudah kau lakukan. Iya, Kau akan melihat bagaimana hancurnya tulisanmu itu.
Ya, mungkin kau menginginkan tulisan tersebut dihapuskan saja. Terlihat tidak ada “isi"nya sama sekali. Tapi.
Coba Kau perhatikan kembali, saat itu apa yang sedang Kau pikirkan?, saat itu apa yang Kau inginkan? Cobalah ingat-ingat lagi, siapa tahu Kau mendapatkan apa yang sebenarnya tidak Kau cari, akan tetapi kau butuh itu. Lihat kembali dan selami, bagaimana kebodohan demi kebodohan Kau perbuat, apakah bisa Kau perbaiki? Ternyata tidak bisa Kau ganti.
Tertawalah, lepas. Mengingat lucunya dirimu yang tidak tahu pada saat itu, kau telah melakukan kebodohan. Jangan ditahan, nanti sesak. Memang ketika itu Kau tidak tahu, atau mungkin Kau sengaja lupa? Mengakulah sekarang hahaha. Rupanya Kau pintar juga, pura-pura bodoh.
Apalah arti artikel ini? Tentang ide, bacalah saja dulu sampai selesai. Kau marah? Bagus! luapkan amarahmu! tapi jangan jadikan orang lain, momen, atau sesuatu yang tidak dalam kendalimu sebagai kambing hitam. Cukup untuk dirimu sendiri. Ingat, sesungguhnya hanya Kau yang punya kendali atas dirimu sendiri.
Jangan cengeng seperti itu, tanggung. Menangislah, bahagialah karena hatimu itu, sudah kembali lembut. Biarkan, kalau ditahan apa gunanya? Sudah biarkan. Ingat kembali masa itu, ketika Kau masih berpikir kalau cita-citamu telah terwujud, menghiasi hari-harimu. Kemudian Kau mulai berbohong. Takut, takut, kemudian takut.
Arus ini belum selesai. Silahkan lanjutkan, ketika KAU telah terpojok, atas sesuatu yang engkau tidak tahu pada saat ini.
Maafkan Aku, diriku. Jaga dirimu, perjalanan yang Kau lalui pasti beratkan? Semoga Allah kuatkan dirimu.
“Diam dan Menghilang”