Dua hal yang mungkin gak akan terpisahkan dalam proses mencari ilmu, menambah pengetahuan. Tak lupa juga dengan dua hal tersebut bisa menghasilkan kebaikan. Dengan majunya teknologi seperti sekarang, yang dibutuhkan adalah kepandaian dalam memilih dan memilah informasi. Yang kebanyakan menggunakan cara ini, mendengar dan membaca.
Mendengar dan membaca merupakan sebuah proses input, seperti menelan air, atau memakan makanan. Suara akan didengarkan dan masuk ke dalam pikiran melalui telinga. Tulisan akan dibaca dengan mata. Dan keduanya bisa berkolaborasi dengan baik, perkataan akan bisa dijadikan tulisan, tulisan akan bisa dijadikan perkataan, disuara-kan.
Gua dari dulu seneng mendengar, dan alhamdulillah bisa diberikan kemampuan menyimak dengan baik saat mendengar. Tidak dengan berbicara, gua sering diam bahkan saat kumpul bareng temen temen. Gua sering merasa bingung harus berbicara atau membicarakan apa, kecuali kalau “nyambung” dengan temen ngobrol. Gua juga masih nyari tau gimana caranya supaya tektok ajalah kalo ngobrol.
Gua seneng baca novel, baca novel menurut gua itu kayak nonton film, yang kejadiannya bisa diimajinasikan sesuai apa yang mau diimajinasikan. Selain itu gua juga seneng baca artikel artikel, apalagi ada kaitannya dengan teknologi. Menurut gua teknologi itu dekat, dan akan terus berkembang, yang semoga semakin bermanfaat dan tidak merugikan manusia.
Dari membaca dan mendengar gua belajar, apalagi dengan diciptakannya manusia yang memiliki sepasang mata dan sepasang telinga. Memiliki arti perbanyaklah mendengar, dan membaca. Bukan hanya mendengar perkataan orang saja, namun juga suara alam seperti aliran sungai, hujan, petir, dan lainnya. Bukan hanya membaca tulisan saja, tapi juga membaca apa yang sedang terjadi, membaca sikap, dan lainnya.
Dengan dua hal ini pula, yang merupakan sebuah input / masukan untuk diolah dipikiran. Bisa menghasilkan suatu hal atau output yang semoga bermanfaat, bukan hanya omong kosong yang mungkin tiada artinya. Dengan dua hal itu pula, seorang manusia dibentuk menjadi tidak sama satu dengan yang lainnya.
Ada pepatah arab yang memiliki arti seperti ini,
“Lihatlah apa yang dibicarakan, jangan lihat siapa yang berbicara.”
Maksud yang gua tangkep yaitu, coba dengarkan dulu perkataan orang lain, tanpa melihat siapa orang itu. Tanpa mencari tahu apakah dia itu seorang yang terkenal atau tidak, apakah dia seorang yang berpenampilan sederhana atau mewah.
Tentu tidak semua hal bisa diartikan seperti kata-kata itu, karena yang membuat adalah manusia yang pasti punya salah. Setidaknya dari pepatah tersebut ada yang bisa diambil pelajarannya, adalah menghargai orang ketika berbicara.
Terus meneruslah berusaha untuk mendapatkan wawasan baru, dan tetap dalam pengendalian. Di zaman yang banyak informasi ini, tidak bisa kita menelan semuanya, cari yang kita butuhkan.
Jangan takut dengan petarung yang memiliki banyak jurus, tetapi takutlah dengan petarung yang hanya memiliki satu jurus dan dia sangat menguasainya.
Semoga bermanfaat.