Apel dan Pir

Saturday, October 26, 2019 • edited Saturday, October 17, 2020

Buah apel dan buah pir. Keduanya memiliki kemiripan, tapi tidak sama. Berbicara mengenai kedua buah tersebut, mengingatkan gua tentang betapa canggihnya alam, canggihnya tumbuhan.

Buah apel dan buah pir tidak akan tertukar buahnya walaupun pohonnya berdekatan, tanah yang ditempatinya sama, pupuk yang digunakan sama, bahkan cara menyiramnya juga sama. Mereka tidak akan pernah tertukar. Padahal kalo dilihat secara umum, tumbuhan itu gak punya otak, gak kayak manusia dan hewan.

Rasanya mirip. Bedanya, buah apel kadar airnya lebih sedikit dibanding buah pir. Dua-duanya sama-sama enak, tumbuhan tersebut mengolah nutrisi yang mereka dapatkan dengan baik. Buah apel dan pir ini hanya sebagai contoh kecil aja, bagaimana gua menghargai keberadaan mereka.

Tumbuhan apapun itu, kebaikan mereka terus mengalir. Mereka tidak bisa marah ketika manusia merusak tubuh mereka. Mereka tidak terlihat sedih ketika cadangan makanannya diambil oleh manusia. Mereka tidak pernah meminta imbalan atas pemberian mereka.

Gua sebagai manusia seringkali tidak peduli dengan semua pemberian dari Sang Pencipta, Allah. Setiap hari, alam bekerja keras memenuhi kebutuhan manusia. Kemudian manusia disuruh untuk beribadah, untuk mensyukuri nikmat yang tiada henti diberikan. Tapi sering lalai.

Merasa bahwa, manusia memiliki andil dalam proses pemenuhan kebutuhannya, tetapi lupa. Kalau sistem ini dibuat sedemikian rupa oleh Sang Maha Kuasa, teknologi yang manusia tidak bisa tandingi kehebatannya.

Dari buah apel dan buah pir gua belajar. Semua sudah diatur oleh Allah, tidak ada yang tertukar, tidak ada yang salah perhitungan, tidak ada yang tidak tepat. Dan semua akan kembali kepadaNya.

Tulisan ini dibuat sebagai nasihat, khususnya untuk diri gua yang ada di masa depan. Karena (menurut gua) nasihat terbaik datang dari masa lalu. Terimakasih.

Bergulir

Mencoba untuk Mengurai, Mengapa Bisa Kecanduan Main Game?