Selesai juga rangkaian turnamen regional Dota Pro Circuit periode 2021/2022. Berikut rangkuman yang semoga bisa menceritakan apa saja yang terjadi selama DPC tahun ini.
Pengenalan Dota Pro Circuit.
Dota Pro Circuit (DPC) adalah kompetisi Dota 2 yang diselenggarakan oleh valve untuk memperebutkan poin DPC, yang mana nantinya tim dengan perolehan poin teratas akan diundang ke event tahunan terbesar untuk Dota, yaitu The International.
Sistemnya liga regional, terdiri dari 6 region. WEU (Eropa Barat), EEU (Eropa Timur), NA (Amerika Utara), SA (Amerika Selatan), China, dan SEA (Asia Tenggara). Setiap wilayah memiliki 2 divisi, divisi I dan divisi II yang masing-masing diisi 8 tim. Hanya 5 tim teratas pada divisi I yang akan mendapatkan poin DPC, 2 tim terbawah pada tiap divisi akan terdegradasi, kalo dari divisi I ke divisi II, kalo dari divisi II dikeluarkan dari liga.
Pada musim ini liga diselenggarakan sebanyak 3 putaran (kalo bahasa inggris disebutnya Tour). Tiap putaran akan ada event yang mempertemukan tim teratas divisi I masing-masing wilayah, disebut dengan major. Tapi pada putaran pertama musim ini, karena kondisi covid, major pertama diganti dengan regional final. Baru pada putaran kedua dan ketiga, major berjalan dengan semestinya.
Putaran Pertama
Sebelum dimulai, sudah terjadi hal menarik. Ada satu tim yang terkena diskualifikasi dari keikutsertaan di divisi I. Omega Esports, terdiskualifikasi karena ketahuan match fixing pada turnamen Moon Studio (koreksi kalo salah). Yang menyebabkan BOOM Esports, yang tadinya ada di divisi II (karena musim sebelumnya kena degradasi), naik lagi ke divisi I. Kemudian ada tambahan slot closed qualifier untuk masuk ke divisi II.
Liga dimulai pada akhir November 2021 sampai akhir Januari 2022. Berikut tim yang ikut serta pada wilayah Asia Tenggara, serta hasil akhirnya.
Putaran Kedua
Ada insiden yang gak mengenakan buat BOOM, saat jadwal melawan NGX.SEA, bootcamp BOOM mati lampu beberapa jam karena cuaca. Akhirnya BOOM kalah WO dari NGX.SEA.
Fnatic, BOOM, dan T1 berhasil masuk ke Stockholm Major.
Putaran Ketiga
Talon berhasil masuk ke Arlington major, sayangnya tidak dengan full squadnya, Q berhalangan hadir karena visa.
Kisah menarik datang dari divisi II, 2 tim yang tadinya diawal musim ini berada di divisi I, keluar dari liga setelah performanya menurun dari putaran ke putaran.
Regional Qualifier The International
Sempat terjadi perbedaan perhitungan poin DPC antara Liquipedia dengan Valve, Liquipedia melakukan perhitungan tanpa ada pembulatan, sedangkan Valve membulatkan perhitungan. Jadi yang tadinya di Liquipedia Fnatic gagal dapat undangan ke TI karena beda 0.05 poin, masuk dapat undangan. Sedangkan Outsiders (Virtus Pro), yang kemudian harus menelan perbedaan 1 poin.
Dengan begitu, minimal perwakilan SEA pada TI nanti ada 3. Yaitu BOOM, Fnatic, dan Talon. Talon berhasil mendapatkan slot TI setelah mengalahkan Polaris 3-2. Masih ada kesempatan untuk peringkat 2 dan 3 pada regional qualifier ini untuk ikut TI, tapi harus melewati Last Chance Qualifier terlebih dahulu, dan lawannya juga tidak bisa dianggap remeh.
Penutup
Sangat disayangkan melihat performa tim SEA pada 2 major kemarin, finish pada peringkat bawah. Semoga pada TI nanti menunjukkan performa terbaiknya, melawan tim-tim terbaik dari seluruh dunia.
Semoga artikel ini bisa menjelaskan mengenai skena esports Dota 2 di Asia Tenggara. Musim depan aku berharap bisa membuat recap lebih lengkap lagi, dan semoga bisa menyangkup semua region DPC.
Sumber